Team The Power Of IT : Terima Kasih Atas Kunjungan Anda Silahkan Ambil Informasi yang dianggap Anda Penting dan Beritahu kami bila ada sesuatu yang kurang lengkap atau tidak menarik atau kurang Memuaskan (*_*)

Cari

Saturday, September 3, 2011

PEMANASAN GLOBAL / GLOBAL WARMING

ABSTRAK

Dalam beberapa tahun terakhir, isu pemanasan global semakin sering dibicarakan baik dalam skala kecil sampai tingkat internasional. Makalah ini akan membahas gambaran umum pemanasan global, aktivitas manusia dan peranannya dalam pemanasan global beserta akibat dari pemanasan global itu sendiri. Penulis juga menyertakan beberapa usaha yang dilakukan manusia untuk mengendalikan pemanasan global.

PENDAHULUAN

Isu pemanasan global begitu berkembang akhir-akhir ini. Pemeran utamanya tentu saja manusia dengan berbagai aktivitasnya. Pemanasan global telah menyebabkan perubahan iklim yang signifikan, seperti yang terjadi di negara kita, efek dari pemanasan ini telah menyebabkan perubahan iklim yang ekstrim. Di beberapa daerah sering terjadi hujan lebat yang mengakibatkan banjir bandang dan longsor, munculnya angin puting beliung, bahkan kekeringan yang mengancam jiwa manusia. Makalah ini akan membahas gambaran umum tentang pemanasan global, peran manusia dalam pemanasan global, dampak, beserta usaha mengendalikan pemanasan global.

GAMBARAN UMUM

Secara umum pemanasan global didefinisikan dengan meningkatkan suhu permukaan bumi oleh gas rumah kaca akibat aktivitas manusia. Meski suhu lokal berubah-ubah secara alami, dalam kurun waktu 50 tahun terakhir suhu global cenderung meningkat lebih cepat dibandingkan data yang terrekam sebelumnya. Dan sepuluh tahun terpanas terjadi setelah tahun 1990.

Seperti yang telah kita ketahui segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut dalam bentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini mengenai permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya sebagai radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun, sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Hal tersebut terjadi berulang-ulang dan mengakibatkan suhu rata-rata bumi terus meningkat.

Menurut Framework Convention on Climate Change (UNFCCC), yang termasuk dalam gas rumah kaca diantaranya CO2, NO2, CH4, SF6, PFCs, dan HFCs. CO2, NO2, dan CH4 sebagian besar dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil baik dari sektor industri maupun dari transportasi. Sementara SF6, PFCs, dan HFCs sebagian besar merupakan hasil pemakaian aerosol. Gas-gas ini menyumbang kurang dari 1%, tetapi tingkat pemanasannya jauh lebih tinggi dibandingkan CO2, NO2, maupun CH4. Tingkat pemanasan ini ditunjukkan oleh indeks potensi pemanasan global. Dalam indeks ini CO2 digunakan sebagai parameter. Berikut ini adalah tabel gas rumah kaca dan potensi pemanasan global yang menurut UNFCCC.

Nama

Rumus Kimia

GWP untuk 100 tahun

Carbon Dioxide

Methane

Nitrous Oxide

Perflouromethane

Perflouroethane

Perflourobutane

SulphurHexaflouride

HFC-23

HFC-32

HFC-43-10

HFC-125

HFC-134a

HFC-143a

HFC-152a

HFC-227ea

HFC-236fa

HFC-245ca

CO2

CH4

N2O

CF4

C2F6

C4F10

SF6

CHF3

CH2F2

C5H2F10

C2HF5

CH2FCF3

C2H3F3

C2H4F2

C3HF7

C3H2F6

C3H3F5

1

21

310

6500

9200

7000

23900

11700

650

1300

2800

1300

3800

140

2900

6300

560

Sebenarnya efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. "Global Warming," sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi. Akan tetapi, akibat jumlah gas-gas tersebut telah berlebih di atmosfer, pemanasan global menjadi akibatnya

Pemanasan global juga sering dikaitkan dengan perubahan iklim. Trenberth, Houghton and Filho (1995) dalam Hidayati (2001) mendefinisikan perubahan iklim sebagai perubahan pada iklim yang dipengaruhi langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia yang merubah komposisi atmosfer yang akan memperbesar keragaman iklim teramati pada periode yang cukup panjang. Menurut Effendy (2001) salah satu akibat dari penyimpangan iklim adalah terjadinya fenomena El-Nino dan La-Nina. Fenomena El-Nino akan menyebabkan penurunan jumlah curah hujan jauh di bawah normal untuk beberapa daerah di Indonesia. Kondisi sebaliknya terjadi pada saat fenomena La-Nina berlangsung.

AKTIVITAS MANUSIA DAN PERANANNYA

DALAM PEMANASAN GLOBAL

Tidak dapat dipungkiri lagi, manusia sebagai makhluk yang “lebih berkuasa” merupakan pemeran utama adanya pemanasan global. Hal ini disebabkan manusia lah yang penyumbang gas rumah kaca terbesar. Dari berbagai aktivitasnya penggunaan energi fosil merupakan penyumbang gas rumah kaca terbanyak. Berdasarkan World Development Report 1998/99 dari Bank Dunia, total emisi CO2 dunia pada tahun 1995, baik berasal dari penggunaan energi maupun dari sumber lain sebesar 22.700 juta ton. Amerika Serikat menempati urutan pertama dalam hal pembuangan emisi gas CO2 sebanyak 24,1% (melebihi Jepang, India, China, maupun gabungan tiga negara ini, maupun jika dibandingkan dengan Eropa). Selain penggunaan energi fosil, pemakaian barang-barang yang akan menimbulkan aerosol yang berlebihan di atmosfer juga menimbulkan pemanasan global. Sebagai contoh penggunaan freon pada AC, pemakaian hair dan parfum spray maupun asap kendaraan bermotor yang menimbulkan senyawa timbal (Pb).

Semakin berkurangnya hutan memegang peranan dalam pemanasan global. Kawasan hutan merupakan areal yang mempunyai manfaat langsung bagi masyarakat, namun pada kenyataannya selama ini belum banyak dipahami kalangan awam sebagai sesuatu yang berarti. Mereka menilai kawasan hutan merupakan kawasan tutupan hutan yang hanya mempunyai makna ekonomi jika kayu yang ada di dalamnya bisa dijual atau dimanfaatkan untuk bangunan.

Air yang terserap dari gunung menciptakan kesuburan tanah dan menjaga kecukupan air masyarakat yang keluar lewat mata air kemudian dialirkan melalui sungai-sungai dan air tersebut dimanfaatkan untuk lahan pertanian masyarakat sekitar.

Memang sangat berorientasi pada kepentingan manusia yang ada disekitar kawasan hutan, namun jika dihubungkan secara global, ekosistem hutan lebih dari itu. Hutan telah berjasa dalam keseimbangan iklim, mengurangi polusi, mereduksi, menyerap CO2 dan mengurangi pemanasan global.

Beberapa tahun terakhir ini penjarahan hutan atau penebangan liar di kawasan hutan makin marak terjadi dimana-mana seakan-akan tidak terkendali. Ancaman kerusakan hutan ini jelas akan menimbulkan dampak negatif yang luar biasa besarnya karena adanya efek El-Nino dari hilangnya hutan, terutama pada kawasan-kawasan yang mempunyai fungsi ekologis dan biodiversiti besar. Badan Planologi Departemen Kehutanan melalui citra satelit menunjukkan luas lahan yang masih berhutan atau yang masih ditutupi pepohonan di Pulau Jawa tahun 1999/2000 hanya tinggal empat persen saja. Kawasan ini sebagian besar merupakan wilayah tangkapan air pada daerah aliran sungai (DAS). Akibat dari kejadian ini hilangnya suatu kawasan hutan yang tadinya dapat mendukung kehidupan manusia dalam berbagai aspek. seperti kebutuhan air, oksigen (O2), kenyamanan (iklim mikro), keindahan (wisata), penghasil kayu, rotan, dammar, penyerapan karbon, pangan dan obat-obatan, sekarang ini sudah sulit di dapatkan lagi.

AKIBAT DARI PEMANASAN GLOBAL

Adanya pemanasan global menmbulkan berbagai akibat yang sebagian besar sangat merugikan. Para ilmuwan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian Utara dari belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari daerah-daerah lain di Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan Utara tersebut. Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi. Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa area. Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung untuk meningkat.

Daerah hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang menguap dari lautan. Para ilmuan belum begitu yakin apakah kelembaban tersebut malah akan meningkatkan atau menurunkan pemanasan yang lebih jauh lagi. Hal ini disebabkan karena uap air merupakan gas rumah kaca, sehingga keberadaannya akan meningkatkan efek insulasi pada atmosfer. Akan tetapi, uap air yang lebih banyak juga akan membentuk awan yang lebih banyak, sehingga akan memantulkan cahaya matahari kembali ke angkasa luar, di mana hal ini akan menurunkan proses pemanasan Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan curah hujan, secara rata-rata, sekitar 1 persen untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan. (Curah hujan di seluruh dunia telah meningkat sebesar 1 persen dalam seratus tahun terakhir ini). Badai akan menjadi lebih sering. Selain itu, air akan lebih cepat menguap dari tanah. Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang dan mungkin dengan pola yang berbeda. Topan badai (hurricane) yang memperoleh kekuatannya dari penguapan air, akan menjadi lebih besar. Berlawanan dengan pemanasan yang terjadi, beberapa periode yang sangat dingin mungkin akan terjadi. Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrim.

Berikut ini penulis akan memberikan berbagai contoh akibat pemanasan global di berbagai dunia. Tahun 2002, Colorado, Arizona dan Oregon menderita musim kering dengan debu-debu yang mampu menimbulkan angin ribut. Daerah Texas dan Montana juga mengalami banjir yang menimbulkan banyak kerugian. Jakarta juga mengalami banjir terburuk dalam lima tahun terakhir pada tahun 2007.

Perubahan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi kehidupan di daerah pantai. Kenaikan 100 cm (40 inchi) akan menenggelamkan 6% daerah Belanda, 17,5% daerah Bangladesh, dan banyak pulau-pulau. Bahkan mungkin negara-negara Mikronesia akan tenggelam semuanya. Erosi dari tebing, pantai, dan bukit pasir akan meningkat. Ketika tinggi lautan mencapai muara sungai, banjir akibat air pasang akan meningkat di daratan. Indonesia tahun ini juga mengalami banjir air pasang sebagai dampak dari meningkatnya tinggi muka air laut. Negara-negara kaya akan menghabiskan dana yang sangat besar untuk melindungi daerah pantainya, sedangkan negara-negara miskin mungkin hanya dapat melakukan evakuasi dari daerah pantai.

Di bidang pertanian, orang mungkin beranggapan bahwa Bumi yang hangat akan menghasilkan lebih banyak makanan dari sebelumnya, tetapi hal ini sebenarnya tidak sama di beberapa tempat. Bagian Selatan Kanada, sebagai contoh, mungkin akan mendapat keuntungan dari lebih tingginya curah hujan dan lebih lamanya masa tanam. Di lain pihak, lahan pertanian tropis semi kering di beberapa bagian Afrika mungkin tidak dapat tumbuh. Daerah pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari gunung-gunung yang jauh dapat menderita jika snowpack (kumpulan salju) musim dingin, yang berfungsi sebagai reservoir alami, akan mencair sebelum puncak bulan-bulan masa tanam. Di daerah tropis seperti Indonesia kemungkinan gagal panen juga akan semakin besar. Di saat musim tanam sistem DAS maupun tanah tidak mampu menyimpan air sehingga terjadilah banjir. Selain itu pola curah hujan yang berubah, misalnya hujan yang biasanya turun dalam sebulan tetapi kenyataannya turun seminggu. Tanaman pangan dan hutan juga dapat mengalami serangan serangga dan penyakit yang lebih hebat.

Pemanasan global juga menimbulkan naiknya muka air laut. Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat, sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut. Pemanasan juga akan mencairkan banyak es di kutub, terutama sekitar Greenland, yang lebih memperbanyak volume air di laut. Tinggi muka laut di seluruh dunia telah meningkat 10 - 25 cm (4 - 10 inchi) selama abad ke-20, dan para ilmuan memprediksi akan terjadi peningkatan lebih lanjut sekitar 9 - 88 cm (4 - 35 inchi) pada abad ke-21.

Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah.

Di bumi yang semakin memanas, para ilmuan memprediksi bahwa lebih banyak orang yang terkena penyakit atau meninggal karena stress panas. Wabah penyakit yang biasa ditemukan di daerah tropis, seperti penyakit yang diakibatkan nyamuk dan hewan pembawa penyakit lainnya, akan semakin meluas karena mereka dapat berpindah ke daerah yang sebelumnya terlalu dingin bagi mereka. Saat ini, 45% penduduk dunia tinggal di daerah di mana mereka dapat tergigit oleh nyamuk pembawa parasit malaria; persentase itu akan meningkat menjadi 60 persen jika temperature meningkat. Penyakit-penyakit tropis lainnya juga dapat menyebar seperti malaria, seperti demam dengue, demam kuning, dan encephalitis. Para ilmuan juga memprediksi meningkatnya insiden alergi dan penyakit pernafasan karena udara yang lebih hangat akan memperbanyak polutan, spora mold dan serbuk sari.

Tahun 2004, konsultan dari Pentagon juga merilis laporan dari akibat terburuk dari pemanasan global terhadap keamanan nasional. Pemanasan global bisa membuat sebagian besar area dunia tak dapat didiami. mengalami kekurangan air dan makanan, peperangan dan migrasi tersebar luas.

PENGENDALIAN PEMANASAN GLOBAL

Konsumsi total bahan bakar fosil di dunia meningkat sebesar 1 persen per-tahun. Langkah-langkah yang dilakukan atau yang sedang diskusikan saat ini tidak ada yang dapat mencegah pemanasan global di masa depan. Tantangan yang ada saat ini adalah mengatasi efek yang timbul sambil melakukan langkah-langkah untuk mencegah semakin berubahnya iklim di masa depan.

Kerusakan yang parah dapat diatasi dengan berbagai cara. Daerah pantai dapat dilindungi dengan dinding dan penghalang untuk mencegah masuknya air laut. Cara lainnya, pemerintah dapat membantu populasi di pantai untuk pindah ke daerah yang lebih tinggi. Beberapa negara, seperti Amerika Serikat, dapat menyelamatkan tumbuhan dan hewan dengan tetap menjaga koridor (jalur) habitatnya, mengosongkan tanah yang belum dibangun dari selatan ke utara. Spesies-spesies dapat secara perlahan-lahan berpindah sepanjang koridor ini untuk menuju ke habitat yang lebih dingin.

Ada dua pendekatan utama untuk memperlambat semakin bertambahnya gas rumah kaca. Pertama, mencegah karbon dioksida dilepas ke atmosfer dengan menyimpan gas tersebut atau komponen karbon-nya di tempat lain. Cara ini disebut carbon sequestration (menghilangkan karbon). Kedua, mengurangi produksi gas rumah kaca.

Cara yang paling mudah untuk menghilangkan karbondioksida di udara adalah dengan memelihara pepohonan dan menanam pohon lebih banyak lagi. Pohon, terutama yang muda dan cepat pertumbuhannya, menyerap karbondioksida yang sangat banyak, memecahnya melalui fotosintesis, dan menyimpan karbon dalam kayunya. Di seluruh dunia, tingkat perambahan hutan telah mencapai level yang mengkhawatirkan. Di banyak area, tanaman yang tumbuh kembali sedikit sekali karena tanah kehilangan kesuburannya ketika diubah untuk kegunaan yang lain, seperti untuk lahan pertanian atau pembangunan rumah tinggal. Langkah untuk mengatasi hal ini adalah dengan penghutanan kembali yang berperan dalam mengurangi semakin bertambahnya gas rumah kaca.

Gas karbondioksida juga dapat dihilangkan secara langsung. Caranya dengan menyuntikkan (menginjeksikan) gas tersebut ke sumur-sumur minyak untuk mendorong agar minyak bumi keluar ke permukaan (lihat Enhanced Oil Recovery). Injeksi juga bisa dilakukan untuk mengisolasi gas ini di bawah tanah seperti dalam sumur minyak, lapisan batubara atau aquifer. Hal ini telah dilakukan di salah satu anjungan pengeboran lepas pantai Norwegia, di mana karbondioksida yang terbawa ke permukaan bersama gas alam ditangkap dan diinjeksikan kembali ke aquifer sehingga tidak dapat kembali ke permukaan.

Salah satu sumber penyumbang karbondioksida adalah pembakaran bahan bakar fosil. Penggunaan bahan bakar fosil mulai meningkat pesat sejak revolusi industri pada abad ke-18. Pada saat itu, batubara menjadi sumber energi dominan untuk kemudian digantikan oleh minyak bumi pada pertengahan abad ke-19. Pada abad ke-20, energi gas mulai biasa digunakan di dunia sebagai sumber energi. Perubahan tren penggunaan bahan bakar fosil ini sebenarnya secara tidak langsung telah mengurangi jumlah karbondioksida yang dilepas ke udara, karena gas melepaskan karbondioksida lebih sedikit bila dibandingkan dengan minyak apalagi bila dibandingkan dengan batubara. Walaupun demikian, penggunaan energi terbaharui dan energi nuklir lebih mengurangi pelepasan karbon dioksida ke udara.

Beberapa konferensi dan perjanjian tingkat internasional juga semakin gencar diupayakan. Perjanjian itu lebih mengarah ke perdagangan karbon dan peraturan pemotongan emisi bagi negara-negara industri yang memegang presentase paling besar dalam pelepasan gas-gas rumah kaca.

KESIMPULAN

Pemanasan global merupakan akibat dari aktivitas manusia yang cenderung possibleistik (manusia dapat mengubah alam). Aktivitas ini lah yang memacu peningkatan emisi gas rumah kaca ke atmosfer.

Kesadaran manusia akan lingkungan juga berpengaruh. Golongan manusia yang dikatakan pro lingkungan semakin lama semakin sedikit. Akibat rusaknya lingkungan

Thursday, May 12, 2011

Teknik – teknik mendapatkan umpan balik dalam pembelajaran

BAB I
PENDAHULUAN


A. LATAR BELAKANG
Suatu realita sehari-hari, di dalam suatu ruang kelas ketika sesi Kegiatan belajar-mengajar (KBM) berlangsung, nampak beberapa atau sebagian besar siswa belum belajar sewaktu guru mengajar. Sebagian besar siswa belum mampu mencapai kompetensi individual yang diperlukan untuk mengikuti pelajaran lanjutan. Juga, beberapa siswa belum belajar sampai pada tingkat pemahaman. Siswa baru mampu mempelajari (baca: menghafal) fakta, konsep, prinsip, hukum, teori, dan gagasan inovatif lainnya pada tingkat ingatan, mereka belum dapat menggunakan dan menerapkannya secara efektif dalam pemecahan masalah sehari-hari yang kontekstual. Ini terjadi karena, guru belum optimal memberdayakan ‘tambang emas’ potensi masing-masing siswa yang sering kali tersembunyi.
Kalau masalah ini dibiarkan dan berlanjut terus, lulusan sebagai generasi penerus bangsa akan sulit bersaing dengan lulusan dari negara-negara lain. Lulusan yang diperlukan tidak sekedar yang mampu mengingat dan memahami informasi tetapi juga yang mampu menerapkannya secara kontekstual melalui beragam kompetensi. Di era pembangunan yang berbasis ekonomi dan globalisasi sekarang ini diperlukan pengetahuan dan keanekaragaman keterampilan agar siswa mampu memberdayakan dirinya untuk menemukan, menafsirkan, menilai dan menggunakan informasi, serta melahirkan gagasan kreatif untuk menentukan sikap dalam pengambilan keputusan.
Inti dari paparan materi ini adalah untuk mengembangkan kompetensi peserta didik secara optimal sesuai dengan potensi dan kebutuhan peserta didik, keadaan sekolah dan tuntutan kehidupan di masa depan. Informasi yang disajikan diharapkan dapat membantu guru untuk mengembangkan gagasan tentang penyediaan strategi mengajar yang mengacu pada pencapaian kompetensi individual masing-masing peserta didik. Kegiatan Belajar-Mengajar adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang memadukan secara sistematis dan berkesinambungan kegiatan pendidikan di dalam lingkungan sekolah dengan kegiatan pendidikan yang dilakukan di luar lingkungan sekolah dalam wujud penyediaan beragam pengalaman belajar untuk semua peserta didik. Ini berarti, diversifikasi kurikulum tidak terbatas pada diversifikasi materi, tetapi juga terjadi pada diversifikasi pengalaman belajar, diversifikasi tempat dan waktu belajar, diversifikasi alat belajar, diversifikasi bentuk organisasi kelas, dan diversifikasi cara penilaian.
Pandangan ini memberikan dampak pada penyelenggaraan KBM. Bila selama ini KBM hanya ditandai kegiatan satu arah penuangan informasi dari guru ke siswa dan hanya dilaksanakan dan berlangsung di sekolah maka KBM dengan nuansa Kurikulum Berbasis Kompetensi diindikasikan dengan keterlibatan siswa secara aktif dalam membangun gagasan/ pengetahuan oleh masing-masing individu dan lazimnya dapat diselenggarakan di beberapa lokasi seperti di kelas, di lingkungan sekolah, di perpustakaan, di laboratorium, di pasar, di toko, di pantai, di tempat rekreasi, di kebun binatang, atau di tempat-tempat lain. Bila dibuat suatu ilustrasi tentang siswa, kegiatan belajar-mengajar (KBM), lulusan, kurikulum, dan lingkungan dalam sebuah sistem. (Brooks, J.G. & Brooks, M.G. 1993: 9-12) .
Pada permasalahan ini ada salah satu teknik yang mendukung yaitu umpan balik yang mana umpan balik ini akan saya bahas, bagaimana teknik-teknik mendapatkan umpan balik, diantaranya dengan memancing apersepsi anak didik, memanfaatkan teknik alat bantu akseptabel, memilih bentuk motivasi yang akurat dan menggunakan metode yang bervariasi.

B. PERUMUSAN MASALAH
Sehubungan dengan latar belakang di atas, maka yang menjadi perumusan masalah di dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana teknik – teknik mendapatkan umpan balik dalam pembelajaran

C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah selain untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI juga agar tim penyusun makalah dapat memahami teknik – teknik mendapatkan umpan balik dalam pembelajaran.


BAB II
PEMBAHASAN


A. TEKNIK-TEKNIK MENDAPATKAN UMPAN BALIK
Pola umum terjadinya interaksi belajar mengajar adalah terjadinya interaksi antara tiga unsur, yaitu: guru, bahan dan anak didik. Bahan sebagai isi dari proses belajar mengajar disampaikan guru untuk diterima oleh anak didik. Bahan di sini sebagai perantara untuk terjadinya interaksi belajar mengajar antara guru dengan anak didik. Itu berarti tanpa bahan tidak akan terjadi interaksi belajar mengajar.
Dalam kegiatan pengajaran tidak lain yang harus guru capai, kecuali bagaimana anak didik dapat menguasai bahan pelajaran secara tuntas (mastery). Masalah ini tetap aktual untuk dibicarakan dari dulu hingga sekarang. Sebab bagaimana pun juga keberhasilan pengajaran ditentukan sampai sejauh mana penguasaan anak didik terhadap bahan pelajaran yang disampaikan oleh guru. Untuk sampai ke sana, yaitu anak didik dapat menguasai semua bahan yang diberikan, tidak gampang; karena hal ini akan terpulang pada masalah bagaimana umpan balik yang diberikan oleh anak didik selama pengajaran berlangsung .
Untuk mendapatkan umpan balik dari anak didik diperlukan beberapa teknik yang sesuai dan tepat dengan diri setiap anak didik sebagai makhluk individual, teknik-teknik tersebut antara lain:
1. Memancing Apersepsi Anak Didik.
Anak didik adalah orang yang memiliki kepribadian dengan ciri-ciri yang khas sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhannya. Perkembangan dan pertumbuhan anak didik mempengaruhi sikap dan tingkah lakunya. Perkembangan dan pertumbuhan anak itu sendiri dipengaruhi oleh lingkungan kehidupan sosial masyarakatnya sehingga sikap, perilaku dan pandangan hidup anak dipengaruhi oleh lingkungan yang membentuknya. Contohnya perbedaan pengetahuan yang dimiliki oleh anak yang hidupnya di kota dengan anak yang hidupnya di desa
Latar belakang kehidupan sosial anak penting untuk diketahui oleh guru. Sebab dengan mengetahui dari mana anak berasal, dapat membantu guru untuk memahami jiwa anak. Pengalaman apa yang dipunyai anak adalah hal yang sangat membantu untuk memancing perhatian anak. Anak biasanya senang membicarakan hal-hal yang menjadi kesenangannya.
Dalam mengajar, pada saat yang tepat, guru dapat memanfaatkan hal-hal yang menjadi kesenangan anak untuk diselipkan dalam melengkapi isi dari bahan pelajaran yang disampaikan. Tentu saja pemanfaatannya tidak sembarangan, tetapi harus sesuai dengan bahan pelajaran. Pendekatan realisasi ini dirasakan memudahkan pengertian dan pemahaman anak didik terhadap bahan pelajaran yang disajikan.
Pengalaman anak mengenai bahan pelajaran yang telah diberikan merupakan bahan apersepsi yang dipunyai oleh anak. Pengalaman atau pengetahuan anak tersebut dapat dimanfaatkan untuk memancing perhatian anak terhadap bahan pelajaran yang akan diberikan, sehingga anak terpancing untuk memperhatikan penjelasan guru. Dengan demikian, usaha guru menghubungkan pengetahuan yang telah dimiliki anak didik dengan pengetahuan yang masih relevan yang akan diberikan, merupakan teknik untuk mendapatkan umpan balik dari anak didik dalam pengajaran.
Bahan apersepsi sangat membantu anak didik dalam usaha mengolah kesan-kesan dari bahan pelajaran yang diberikan oleh guru.

2. Memanfaatkan Taktik Alat Bantu yang Akseptabel
Bahan pelajaran adalah isi yang disampaikan oleh guru dalam proses belajar mengajar. Bahan yang akan disampaikan oleh guru itu bermacam-macam sifatnya, mulai dari yang mudah, sedang, sampai ke yang sukar. Tinjauan mengenai sifat bahan ini dikarenakan dalam setiap kali proses belajar mengajar berlangsung ada di antara anak didik yang kurang mampu memproses / mengolah bahan dengan baik, sehingga pengertian pun sukar didapatkan. Inteligensi adalah faktor lain yang menyebabkannya sukar dipahaminya penjelasan guru juga menjadi faktor penyebabnya. Guru yang menyadari kelemahan dirinya untuk menjelaskan isi dari bahan pelajaran yang disampaikan sebaiknya memanfaatkan alat bantu untuk membantu memperjelas isi dari bahan. Dalam dunia pengajaran dan pembelajaran, alat bantu yang dimaksud biasanya disebut media dalam pembelajaran itu sendiri.
Media berasal dari kata latin yang merupakan bentuk jamak dari kata medium yang berarti perantara. Jadi secara harfiah media diartikan sebagai perantara atau pengantar pesan. Dalam bidang pendidikan, Association for educational Communications and Technology (AECT, 1977), yaitu suatu asosiasi yang bergerak dalam bidang teknologi komunikasi dan pendidikan, mendefinisikan media sebagai segala bentuk yang digunakan untuk menyalurkan informasi. Telah disinggung di atas bahwa penggunaan alat bantu/ media untuk memperjelas bahan pelajaran. Adapun tujuan lain yang tak kalah penting di dalam penggunaan alat bantu ini adalah:
a. Menyajikan benda atau peristiwa yang jauh kehadapan peserta
b. Menyajikan peristiwa yang kompleks, rumit, berlangsung dengan cepat atau amat lambat menjadi lebih sistematis dan sederhana.
c. Menampung sejumlah besar peserta untuk mempelajari materi pelajaran dalam waktu yang sama
d. Meningkatkan daya tarik pelajaran dan perhatian siswa
e. Meningkatkan sistematika pengajaran
¬¬¬¬¬
Adapun manfaat dari penggunaan alat bantu/ media dalam pembelajaran adalah:
a. Untuk memperlancar interaksi antara guru dan siswa
b. Proses belajar menjadi lebih menarik
c. Proses belajar siswa menjadi lebih interaktif
d. Jumlah waktu mengajar dapat dikurangi
e. Meningkatkan kualitas belajar siswa
f. Proses pembelajaran dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja
g. Menimbulkan sikap positif siswa terhadap proses pembelajaran
Alat bantu yang akseptabel dapat dimanfaatkan sebagai taktik yang jitu untuk meningkatkan perhatian anak didik terhadap bahan pelajaran yang disampaikan oleh guru. Umpan balik pun terjadi seiring dengan proses belajar anak didik yang berkelanjutan.



3. Memilih Bentuk Motivasi yang Akurat
Proses belajar mengajar adalah suatu proses yang dengan sengaja diciptakan untuk kepentingan anak didik. Agar anak didik senang dan bergairah belajar, guru berusaha menyediakan lingkungan belajar yang kondusif dengan memanfaatkan semua potensi kelas yang ada. Motivasi merupakan faktor yang mempunyai arti penting bagi seoranga anak didik. Apalah artinya anak didik pergi ke sekolah tanpa motivasi untuk belajar. Dalam usaha untuk membangkitkan gairah belajar anak didik, ada enam hal yang dapat dikerjakan oleh guru, yaitu:
a. Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar
b. Menjelaskan secara konkret kepada anak didik apa yang dapat dilakukan pada akhir pengajaran
c. Memberikan ganjaran terhadap prestasi yang dicapai anak didik sehingga dapat merangsang untuk mendapat prestasi yang lebih baik dikemudian hari
d. Membentuk kebiasaan belajar yang baik
e. Membantu kesulitan belajar anak didik secara individual maupun kelompok
f. Menggunakan metode yang bervariasi
Kemudian ada beberapa bentuk motivasi yang dapat guru gunakan guna mempertahankan minat anak didik terhadap bahan pelajaran yang diberikan, yaitu :
a. ¬¬¬¬¬Memberi Angka; Angka dimaksud sebagai simbol atau nilai dari hasil aktivitas belajar anak didik.
b. Hadiah; Sesuatu yang diberikan kepada orang lain sebagai penghargaan
c. Pujian; alat motivasi yang positif
d. Gerakan tubuh; bentuk mimik yang cerah, dengan senyum, mengangguk, acungan jempol, tepuk tangan, memberi salam, menaikkan bahu, menggelengkan kepala, menaikkan tangan dan lain-lain
e. Memberi Tugas; suatu pekerjaan yang menuntut pelaksanaan untuk diselesaikan
f. Memberi Ulangan; salah satu strategi yang penting dalam pengajaran
g. Mengetahui Hasil
h. Hukuman
Peserta didik akan aktif dalam kegiatan belajarnya bila ada motivasi, baik itu motivasi ekstrinsik maupun instrinsik. Beberapa hal yang dapat merangsang tumbuhnya motivasi belajar aktif pada diri peserta didik, antara lain :
a. Penampilan guru yang hangat dan menumbuhkan partisipasi positif.
Sikap guru tampil hangat, bersemangat, penuh percaya diri dan antusias, serta dimulai dan pola pandang bahwa peserta didik adalah manusia-manusia cerdas berpotensi, merupakan faktor penting yang akan meningkatkan partisipasi aktif peserta didik. Segala bentuk penampilan guru akan membiasa mewarnai sikap para peserta didiknya. Bila tampilan guru sudah tidak bersemangat maka jangan harap akan tumbuh sikap aktif pada diri peserta didik. Karena itu hendaknya seorang guru dapat selalu menunjukkan keseriusannya terhadap pelaksanaan proses, serta dapat meyakinkan bahwa materi pelajaran serta kegiatan yang dilakukan merupakan hal yang sangat penting bagi peserta didik, sehingga akan tumbuh minat yang kuat pada diri para peserta didik yang bersangkutan.
b. Peserta didik mengetahui maksud dan tujuan pembelajaran. Bila peserta didik telah mengetahui tujuan dari pembelajaran yang sedang mereka ikuti, maka mereka akan terdorong untuk melaksanakan kegiatan tersebut secara aktif. Oleh karena itu pada setiap awal kegiatan guru berkewajiban memberi penjelasan kepada peserta didik tentang apa dan untuk apa materi pelajaran itu harus mereka pelajari serta apa keuntungan yang akan mereka peroleh. Selain itu hendaknya guru tidak lupa untuk mengadakan kesepakatan bersama dengan para peserta didiknya mengenai tata tertib belajar yang berlaku agar kegiatan pembelajaran dapat berlangsung lebih efektif.
c. Tersedia fasilitas, sumber belajar, dan lingkungan yang mendukung.
Bila di dalam kegiatan pembelajaran telah tersedia fasilitas dan sumber belajar yang “menarik” dan “cukup” untuk mendukung kelancaran kegiatan belajar mengajar maka hal itu juga akan menumbuhkan semangat belajar peserta didik. Begitu pula halnya dengan faktor situasi dan kondisi lingkungan yang juga penting untuk diperhatikan, jangan sampai faktor itu memperlunak semangat dan keaktifan peserta didik dalam mengikuti kegiatan belajar.
d. Adanya prinsip pengakuan penuh atas pribadi setiap peserta didik
Agar kesadaran akan potensi, eksistensi, dan percaya diri pada diri peserta didik dapat terus tumbuh, maka guru berkewajiban menjaga situasi interaksi agar dapat berlangsung dengan berlandaskan prinsip pengakuan atas pribadi setiap individu. Sehingga kemampuan individu, pendapat atau gagasan, maupun keberadaannya perlu diperhatikan dan dihargai. Dan yang penting lagi guru hendaknya rajin memberikan apresiasi atau pujian bagi para peserta didik, antara lain dengan mengumumkan hasil prestasi, mengajak peserta didik yang lain memberikan selamat atau tepuk tangan, memajang hasil karyanya di kelas atau bentuk penghargaan lainnya.
e. Adanya konsistensi dalam penerapan aturan atau perlakuan oleh guru di dalam proses belajar mengajar. Perlu diingat bahwa bila terjadi kesalahan dalam hal perlakuan oleh guru di dalam pengelolaan kelas pada waktu yang lalu maka hal itu berpengaruh negatif terhadap kegiatan selanjutnya. Penerapan peraturan yang tidak konsisten, tidak adil, atau kesalahan perlakuan yang lain akan menimbulkan kekecewaan dari para peserta didik, dan hal ini akan berpengaruh terhadap tingkat keaktifan belajar peserta didik. Karena itu di dalam memberikan sanksi harus sesuai dengan ketentuannya, memberi nilai sesuai kriteria, dan memberi pujian tidak pilih kasih.
Macam-macam bentuk motivasi di atas dapat dimanfaatkan oleh guru untuk mendapatkan umpan balik dari anak didik dalam proses belajar mengajar.

4. Menggunakan Metode yang bervariasi
Proses belajar dewasa ini menuntut seorang guru memiliki keterampilan atau metode yang beragam agar proses belajar tersebut menyenangkan dan mampu mengembangkan kemampuan muridnya. Metode merupakan hal yang lebih penting dari materi yang akan diajarkan. Menurut DR. Ahmad Tafsir, metode adalah cara yang paling tepat dan cepat, kata “cepat dan tepat disini sering diungkapkan dengan ungkapan efektif dan efisien . Di sini seorang guru harus memilih cara yang efektif dan efisien dalam mentransformasi dan mengembangkan pengetahuan muridnya dan metode dalam pembelajaran agama Islam adalah cara yang efektif dan efisien dalam mengajarkan agama Islam itu sendiri. Pengajaran yang efektif artinya pengajaran yang dapat dipahami murid secara sempurna, dalam hal ini ialah pengajaran yang berfungsi pada murid. “Berfungsi” artinya menjadi milik murid, pengajaran itu membentuk dan mempengaruhi pribadinya. Adapun pengajaran cepat adalah pengajaran yang tidak memerlukan waktu yang lama, artinya pengajaran tersebut difasilitasi alat–alat pembelajaran yang dapat mempermudah pemahaman murid terhadap materi yang diajarkan.
Metode adalah strategi yang tidak bisa ditinggalkan dalam proses belajar mengajar. Setiap kali mengajar guru pasti menggunakan metode. Metode yang digunakan itu tidak sembarangan, melainkan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Penggunaan metode yang bervariasi dapat menjembatani gaya-gaya belajar anak didik dalam menyerap bahan pelajaran. Umpan balik dari anak didik akan bangkit sejalan dengan penggunaan metode mengajar yang sesuai dengan kondisi psikologis anak didik.
Macam-macam metode konvesional dalam pembelajaran antara lain :
a. Metode ceramah
b. Metode diskusi
c. Metode tanya jawab
d. Metode demonstrasi dan eksprimen
e. Metode resitasi
f. Metode kerja kelompok
g. Metode sosio-drama
h. Metode karya wisata
i. Metode drill
j. Metode sistim regu
Selain dari metode konvesional di atas, masih banyak metode yang dapat digunakan oleh guru guna mendapatkan umpan balik dari bahan pelajaran yang diajarkan. Seperti metode active learning 101 cara belajar siswa aktif karangan Melvin L. Silberman.



BAB III
KESIMPULAN


Setelah kami uraikan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar – mengajar, secara garis besar dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.
1. Teknik-teknik mendapatkan umpan balik, diantaranya dengan :
a. Memancing apersepsi anak didik
b. Memanfaatkan teknik alat bantu akseptabel
c. Memilih bentuk motivasi yang akurat
d. Menggunakan metode yang bervariasi.



DAFTAR PUSTAKA


Bahri Djamarah, Syaiful., Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006.
Http/; Dokumens multiply.Com
Robinson Situmorang, Atwi Suparman dan Rudi Susilana, 2004, Desain Pembelajaran, Jakarta : Universitas Terbuka
Tafsir, Ahmad., 2007, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta: PT Remaja Rosda Karya.
Usman, Basyiruddin., 2002, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, Jakarta : Ciputat Pers.

Thursday, April 14, 2011

Pentingnya Ilmu (Keutamaan Ilmu, Belajar Adalah Kewajiban, Motivasi Belajar)

Satriadholan
Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah : Hadits Tarbawi
Semester 6, STAIS Majenang Cilacap tahun 2011

BAB I

PENDAHULUAN

(Fery Anggriawan)

A. LATAR BELAKANG

Manusia diciptakan oleh Allah diberi kelebihan yang sangat dominan dibanding dengan mahluq lainnya, yaitu kelebihan berupa akal yang membedakan manusia dengan mahluq lainnya. Namun perlu digaris bawahi, disamping Allah memberikan kelebihan kepada manusia, manusia juga mengemban tugas yang sangat berat, yaitu menjadi pemimpin di bumi. Diharapkan dengan akal, manusia dapat bijaksana dalam menyelesaikan berbagai urusan, dan dapat memilah dan memilih mana hal yang hak dan mana yang bathil. Namun kelebihan akal tersebut tidak aka ada gunanya bila digunakan untuk kemaksiatan dan kerusakan, oleh karena itu untuk membentengi hal tersebut perlu dilandasi adanya ilmu. Dengan ilmu kita akan lebih dekat menuju jalan ke surga, dan dengan ilmu pula manusia akan selamat.

B. TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah selain untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Hadits Tarbawi juga agar Bapak/Ibu Guru maupun Calon Guru seperti layaknya penulis makalah mendapat informasi mengenai Pentingnya Ilmu.

C. METODE PENULISAN

Dalam memperoleh data atau informasi yang digunakan untuk penulisan makalah ini, penulis menggunakan metode studi kepustakaan yakni dilakukan dengan mengambil referensi dari buku-buku dan internet yang relevan dengan topik penulisan makalah ini sebagai dasar untuk mengetahui dan memperkuat teori yang digunakan.

D. RUANG LINGKUP

Mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan yang kamitim penyusun miliki serta sesuai rujukan materi yang harus dibahas dalam makalah ini yang diberikan oleh dosen pengasuh mata kuliah Hadits Tarbawi yang juga sebagai pemberi tugas, maka ruang lingkup makalah ini terbatas pada pembahasan keutamaan ilmu, belajar suatu kewajiban dan motivasi belajar.

BAB II

PEMBAHASAN

A. KEUTAMAAN ILMU

1. AL-QUR’AN

Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Mujadilah :11)

ô

(apakah kamu Hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. (QS. Al-Zumar : 9)

2. HADITS

a. Perumpamaan Ilmu dan Hidayah

“Perumpamaan hidayah dan ilmu yang Allah utus aku dengannya bagaikan air hujan yang deras yang menimpa tanah, diantara tanah tersebut ada yang subur dapat menerima air dan menumbuhkan tanaman dan rerumputan yang banyak. Diantara tanah tersebut ada yang keras hanya dapat menahan air, maka Allah memberi manfaat dengannya kepada manusia sehingga mereka dapat minum dan mengairi ladang. Dan ada tanah lain yang tertimpa hujan, sebuah tanah yang tandus yang tidak dapat menahan air tidak juga menumbuhkan tanaman. Itulah perumpamaan yang yang faqih di dalam agama Allah dan bermanfaat baginya apa yang Allah utus (berupa ilmu dan hidayah), maka iapun berilmu dan mengajarkan ilmunya, dan (tanah kedua adalah) perumpamaan orang yang tidak mengamalkan ilmu dan (tanah ketiga adalah perumpamaan orang yang) tidak mau menerima hidayah Allah yang aku bawa.” (HR Bukhari dan Muslim).

Kandungan Hadits

Dalam hadits ini Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam membagi manusia menjadi tiga kelompok, kelompok pertama adalah orang yang menerima ilmu dan mampu mengeluarkan hukum-hukum fiqih yang banyak, sedangkan kelompok yang kedua hanya sebatas menerima dan menghafal ilmu namun ia kurang faqih dalam memahaminya. Adapun kelompok yang ketiga adalah orang yang tidak menerima ilmu tidak juga memahaminya, ia adalah seburuk-buruk kedudukan. (Bukhari no 79, dan Muslim 4/1787 no 2282.)

b. Kemudahan jalan menuju surga bagi penuntut ilmu

Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, sesungguhnya Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga.” (H.R Muslim)

Kandungan Hadits

Hadits ini menjelaskan tentang keutamaan ilmu dan pengaruh serta dampaknya yang baik. Perlu diketahui sebelumnya kata Ilmu yang dimaksud disini adalah ilmu agama islamberdasar al-qur'an dan as-sunnah. “Menempuh Jalan” disini mencakup:

1) Jalan secara indrawi, yaitu jalan yang dilalui kedua kaki, seperti sesorang pergi dari rumahnya menuju tempat untuk menimba ilmu baik berupa masjid, madrasah, ataupun universitas dan lain sebagainya.

Dan termasuk hal ini adalah rihlah (mengadakan perjalanan) dalam rangka mencari ilmu yaitu seseorang yang rihlah dari negerinya ke negeri lain untuk mencari ilmu, maka hal ini adalah termasuk menempuh jalan untuk mendapatkan ilmu.

Sungguh Jabir bin Abdillah Al Anshori radhiallahu ‘anhu, seorang shahabat Rasulullah shallallahu‘alaihi wasallam mengadakan rihlah untuk mendapatkan satu hadits selama perjalanan sebulan di atas onta, beliau menempuh perjalanan dari negerinya ke negeri yang lain selama sebulan untuk mendapatkan satu hadits, yang diriwayatkan Abdullah bin Unais radhiallahu ‘anhu dari Rasulullah shallallahu‘alaihi wasallam, yang diriwayatkan Imam Bukhari dalam kitab Adabul Mufrad No. 746.

2) Jalan yang bersifat maknawi, yaitu mencari ilmu dari pendapat dan perkataan para ulama’ dan kitab-kitab.

Maka orang yang menelaah kitab-kitab untuk mengetahui dan mendapatkan hukum permasalahan syari’at walaupun dia duduk diatas kursinya maka ia telah menempuh satu jalan mendapatkan ilmu. Barang siapa duduk dihadapan seorang syaikh (ahlul ilmi) dia belajar darinya, maka ia telah menempuh jalan untuk mendapatkan ilmu walaupun ia duduk.

Barangsiapa menempuh jalan tersebut maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga, karena dengan ilmu syar’i engkau akan mengerti hukum-hukum Allah Subhanahu wa ta’ala. Engkau mengetahui syari’at Allah, apa yang diperintahkan dan apa yang dilarang-Nya, sehingga engkau ditunjuki ke jalan yang Allah Azza wa Jalla ridhoi dan menghantarkan engkau ke jannah. Manakala bertambah semangat dalam menempuh jalan yang mengantarkan kepada ilmu maka bertambah pula kemudahan jalan yang mengantarkanmu ke surga.

Dalam hadits ini terdapat dorongan semangat untuk “tholabul ilmi” (mencari ilmu) tanpa diragukan oleh seorangpun. Maka sudah sepantasnya bagi manusia untuk segera mempergunakan kesempatan. Terlebih bagi pemuda yang dia lebih mampu menghafal dengan cepat, lebih kuat melekat pada pikirannya, maka sudah sepantasnya untuk bersegera menggunakan waktu dan umurnya sebelum datang masa-masa yang menyibukkan dirinya.

[Dinukil dari kitab Syarah Riyadhus Shalihin, Bagian Kitabul Ilmi Hadits ke 1389, karya Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin, cetakan Darul Atsar (3/424-426), diterjemahkan oleh Al Ustadz Muhammad Rifa'i]

c. Penuntut Ilmu adalah Mujahid dijalan Allah

Dari Abu Hurairah berkata: “Saya mendengar Rasulullah Saw. bersabda: ‘orang yang datang ke mesjidku ini tidak lain kecuali karena kebaikan yang dipelajarinya atau diajarkannya, maka ia sama dengan orang yang berjihad di jalan Allah. Siapa yang datang bukan karena itu, maka sama dengan orang yang sedang wisata melihat kesenangan lainnya.”

Kandungan Hadits

Dalam riwayat di atas, Rasul Saw. mengemukakan bahwa orang yang datang ke mesjid Nabi Saw. untuk mempelajari atau menuntut ilmu diposisikan pada posisi orang yang berjihad di jalan Allah. Ada sebuah riwayat lain yang menyatakan bahwa orang yang menuntut ilmu berada di jalan Allah hingga ia kembali. Dapat dikatakan bahwa Rasul Saw. memberikan motivasi kepada setiap muslim untuk selalu mencari ilmu dengan berbagai cara.

B. BELAJAR SUATU KEWAJIBAN

1. AYAT AL-QUR’AN

Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.(QS. Al-Taubah : 122)

2. HADITS

a. Hadits Perintah nabi untuk Mengajar

Dari Ibnu Abdullah Ibn Amru Ibn al-‘Ash r.a , sesungguhnya Nabi Muhammad S.A.W bersabda : “Sampaikan dariku walau hanya satu ayat!, dan ceritakan dari bani israil, tidak perlu takut ! dan barang siapa berbohong atas namaku dengan sengaja, maka hendaklah ia bersiap mengambil tempat duduknya di neraka!” (H.R. al Bukhari)

Kandungan Hadits

Nabi Muhammad SAW, menganjurkan kepada kita supaya mengajarkan ilmu yang kita miliki walau sedikit, walau satu ayat, dan kita tidak diperbolehkan berbohong dalam menyampaikan ilmu yang kita miliki dan mengatasnamakan Nabi Muhammad SAW.

b. Hadits mencari ilmu adalah wajib bagi setiap orang muslim

Dari Anas ibn Malik r.a ia berkata, Rasulullah saw bersabda:

“Menuntut ilmu itu adalah kewajiban bagi setiap orang Islam”

(HR. Ibn Majah)

Kandungan Hadits

1) Setiap orang Islam wajib menuntut ilmu, baik laki-laki maupun perempuan, orang tua ataupun anak muda.

2) Ilmu yang harus dituntut adalah semua ilmu yang berguna, yang mengajarkan kebaikan, baik itu ilmu-ilmu agama atau ilmu pengetahuan umum.

3) Orang Islam harus menjadi orang pandai, bukan orang yang bodoh.

4) Dengan ilmu orang akan mampu meraih cita-citanya, baik di dunia sampai di akhirat.

C. MOTIVASI BELAJAR

1. AL-QUR’AN

Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. dan Kami akan memberi Balasan kepada orang-orang yang bersyukur.

2. HADITS

a. Hadits Sesuatu itu tergantung dengan niatnya

Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khattab radhiallahuanhu, dia berkata, "Saya mendengar Rasulullah shallahu`alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena menginginkan kehidupan yang layak di dunia atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.

(Riwayat dua imam hadits, Abu Abdullah Muhammad bin Isma’il bin Ibrahim bin Al Mughirah bin Bardizbah Al Bukhari dan Abu Al Husain, Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naisaaburi di dalam dua kitab Shahih, yang merupakan kitab yang paling shahih yang pernah dikarang).

Catatan:

1) Hadits ini merupakan salah satu dari hadits-hadits yang menjadi inti ajaran Islam. Imam Ahmad dan Imam Syafi’i berkata: Dalam hadits tentang niat ini mencakup sepertiga ilmu. Sebabnya adalah bahwa perbuatan hamba terdiri dari perbuatan hati, lisan dan anggota badan, sedangkan niat merupakan salah satu bagian dari ketiga unsur tersebut.

Diriwayatkan dari Imam Syafi’i bahwa dia berkata,"Hadits ini mencakup tujuh puluh bab dalam fiqh. Sejumlah ulama bahkan ada yang berkata," Hadits ini merupakan sepertiga Islam.

2) Sebab dituturkannya hadits ini, yaitu: ada seseorang yang hijrah dari Mekkah ke Madinah dengan tujuan untuk dapat menikahi seorang wanita yang konon bernama: “Ummu Qais” bukan untuk meraih pahala berhijrah. Maka orang itu kemudian dikenal dengan sebutan “Muhajir Ummi Qais” (Orang yang hijrah karena Ummu Qais).

3) Makna kata "Hijrah" secara bahasa: meninggalkan, sedangkan menurut syariat artinya: meninggalkan negeri kafir menuju negeri Islam dengan maksud bisa melakukan ajaran agamanya dengan tenang. Yang dimaksud dalam hadits ini adalah perpindahan dari Mekkah ke Madinah sebelum Fathu Makkah (Penaklukan kota Mekkah th. 8 H).

Kandungan Hadist

1. Niat merupakan syarat layak/diterima atau tidaknya amal perbuatan, dan amal ibadah tidak akan menghasilkankan pahala kecuali berdasarkan niat (karena Allah ta’ala).

2. Waktu pelaksanaan niat dilakukan pada awal ibadah dan tempatnya di hati.

3. Ikhlas dan membebaskan niat semata-mata karena Allah ta’ala dituntut pada semua amal shaleh dan ibadah.

4. Seorang mu’min akan diberi ganjaran pahala berdasarkan kadar niatnya.

5. Semua perbuatan yang bermanfaat dan mubah (boleh) jika diiringi niat karena mencari keridhaan Allah maka dia akan bernilai ibadah.

6. Yang membedakan antara ibadah dan adat (kebiasaan/rutinitas) adalah niat.

7. Hadits di atas menunjukkan bahwa niat merupakan bagian dari iman karena dia merupakan pekerjaan hati, dan iman menurut pemahaman Ahli Sunnah Wal Jamaah adalah membenarkan dalam hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan perbuatan.

b. Hadits Ancaman Allah bagi siapapun yang mencari ilmu dengan niat selain Allah

“Janganlah engkau mempelajari ilmu pengetahuan itu untuk berbangga-bangga (dengan title dan gelar) dan untuk menyombongkan diri sesama kolega dan kawan-kawan yang berilmu, atau mencari ilmu untuk dapat berdebat dan bertengkar dengan orang-orang yang bodoh, atau kamu belajar untuk menarik perhatian orang lain. Siapa yang berbuat demikian, maka dia akan masuk ke dalam neraka”. ( Hadis sahih / Ibnu Majah ).

c. Hadits Penuntut ilmu dengan niat untuk memperoleh harta, tidak akan bisa mencium bau harumnya surge

“Siapa saja yang menuntut ilmu diantara ilmu pengetahuan dengan niat untuk mendapatkan kekayaan dan harta benda dunia, maka orang itu tidak akan dapat mencium aroma surga”

(Hadis hasan, Riwayat Abu Daud )

Kandungan Hadits

Dalam melakukan sesuatu kita harus memperhatikan niatnya dalam mencari ilmu, apakah untuk kemegahan dunia atau untuk mencari keridhaan Allah. Umat Islam sepatutnya belajar karena perintah Allah, dan untuk menjadi khalifah Allah, sebagai manifestasi dari ibadah kepadaNya.
Niat mencari ilmu sebagai ibadah inilah merupakan kunci kejayaan umat Islam di masa lalu, sehingga mereka dapat mencapai zaman keemasan seperti terbukti dalam sejarah Islam.

Keikhlasan seorang guru dalam menyampaikan ilmunya, keikhlasan seorang pelajar dalam mencari ilmu, dan keikhlasan seorang ayah dan ibu dalam menyekolahkan anak-anaknya.

Guru mengajar karena Allah, sebagai bukti pengabdian kepada Allah.
Murid, pelajar, mahasiswa belajar menuntut ilmu karena perintah Allah dan sebagai amanah untuk menjadi khalifah Allah di muka bumi.
Orangtua menyekolahkan anak nya dari TK sampai sarjana bukan dengan tujuan biar si anak nanti menjadi politis, menteri dan lain sebagainya, tetapi semata-mata merupakan ibadah kepada Allah, menjalankan tanggung jawab sebagai orangtua yang berkewajiban memberikan pendidikan terbaik kepada anaknya, sebab anak adalah penerus hamba dan khalifah Allah di muka bumi.

BAB III

PENTUTUP

A. KESIMPULAN

Setelah kami uraikan tentang pentingnya ilmu , secara garis besar dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.

1. Pentingnya manusia menguasai ilmu, karena dengan ilmu maka manusia akan ditinggikan derajatnya, disamping itu membuka jalan menuju surga.

2. Belajar merupakan suatu kewajiban bagi setiap muslim tanpa terkecuali.

3. Dalam niat mencari ilmu kita harus lurus karena Allah bukan karena yang lain. Sehingga akan mendapat ridho dari Allah, bukan mendapat neraka Allah.

B. SARAN – SARAN

Setelah membaca dan menguraikan tentang makalah ini, saran yang dapat diberikan adalah :

1. Penulis perlu menggali kembali mengenai pentingnya ilmu pengetahuan.

2. Perlunya mengaplikasikan ilmu yang kita miliki ke dalam dunia nyata, sehingga diharapkan akan berguna bagi orang banyak.

DAFTAR PUSTAKA

http://pustakakeluargamuslim.blogspot.com/2010/05/niat-mencari-ilmu.html

http://ilmuakhirat.wordpress.com/2011/01/17/menuntut-ilmu-tidak-karena-wajah-allah-subhanahu-wa-ta%E2%80%99ala/

http://aliph.wordpress.com/2007/01/31/adab-adab-menuntut-ilmu/